Diamond
Main
cast:
-
All Member B.A.P
Bang
Yongguk as Shi Shi Mato
Kim
Him Chan As Tats Mato
Jung
Daehyun As Ke Ke Mato
Yoo
Youngjae As Joko Mato
Moon
Jongup As Dada Mato
Choi
Zelo As Toto Mato
-
All Member A-Pink
Other
Cast:
-
Jeon Hyosung
-
Jung Ilhoon
Genre:
Fantasi, Thriller and Romantis
Length:
Series
Rated
: T
***
Beberapa jam kemudian~
Aku menunggu Eunji di lapangan basket. Entah apa yang aku lakuin
disini. Sebenarnya, aku bosan. Tapi, aku ingin melihat bagaimana manusia
mencari ilmu seperti apa yang dikatakan oleh Eunji. Di sini, aku bisa melihat,
seorang bapak bekerja membersihkan seluruh sekolah ini sendiri. Aku berpikir,
kenapa dia diperkerjakan seorang sendiri. Maka, umurnya juga gak pantas bekerja
serabutan seorang diri. DImana perikemanusiaan manusia bumi. Benar-benar kejam
mereka.
Tiba-tiba datang seorang wanita cantik dan menepuk pundakku.
“Anyeong, ehem. Tunggu siapa disini?”tanya gadis itu. Aku menatapnya dan
menjawab “Menunggu Eunji”jawabku enteng. Wanita itu terlihat bingung tapi
terlihat tidak menyukainya. “Jung Eunji?”tanyanya lagi. Aku mengangguk sambil
menatap bapak yang merapikan rumput di sekitar lapangan bola basket.
“Apa bapak itu selalu bekerja seperti itu sendiri?”tanyaku.
Wanita itu menoleh ke arah yang aku maksud dan ia mengangguk. Aku jadi merasa
iba. Saat aku ingin menolong. Gadis itu menahan lenganku untuk pergi. “Namaku
Park Jiyeon. Kamu?”katanya memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.
Aku hanya melihat tangannya yang lumayan lentik jari-jarinya.
“Namaku Jung Daehyun. Mana Jung Eunji?”tanyaku balik.
Wanita itu mendengus kesal. “Eunji belum keluar. Dia sedang ada
piket. Kenapa tanya Eunji?”jawabnya kesal.
“Karena dia temanku”kataku sedikit kesal.
“Teman? Kalau iya, kenapa kamu rela menunggu dia
berjam-jema?”tanya teman Jiyeon, Hyomin. Jiyeon mengangguk setuju.
“Apa ini terlihat urusan kalian?”tanyaku sinis.
Jiyeon berdiri dan menatapku tajam “Kami bertanya baik-baik,
jawabnya biasa aja dong”katanya kesal smabil pergi.
Aneh, mereka yang nyolot duluan, aku pula yang di salahin.
Manusia bumi benar-benar mengerikan. Aku menggelengkan kepalaku.
“Itu Daehyun oppa kan?”tanya seorang wanita lain yang jauh
jaraknya denganku.
“Iya. Ayo kita samperin, kita harus meminta bantuannya”jawab temannya.
“Daehyun oppa!”panggil wanita itu.
Aku menoleh. Naeun. Ada apa dengannya. Kenapa terlihat panik.
Aku berdiri dan membungkuk pada mereka. “Naeun? Namjoo? Mana
Eunji?”tanyaku.
Naeun menarik tanganku terburu-buru. “Ada apa?”tanyaku bingung.
“Eunji dilabrak sama Eunjung eonnie”jawab Namjoo.
Aku terkejut. “Kenapa bisa?”
“Dia dituduh, merebut pacar Eunjung eonnie”jawab Naeun.
Aku benar-benar terkejut. Tanpa kusadari, aku menarik tanganku
dan segera berlari.
Jung Eunji~
Aku terdorong sehingga menabrak dinding kelas. Sapu yang kupegang
terjatuh ke lantai. “Kamu pikir, kamu itu cantik! Hah!! Ngaca dong!
Bisa-bisanya ya kamu rebut Soo Hyun pacarku!”bentaknya sambil menarik kerah
bajuku. Aku terkejut bukan main. Aku memegang lengannya untuk memintanya
melepaskan tangannya dari kerahku.
“Demi apapun eon, aku tidak bermaksud begitu. Aku sama sekali
tidak merebutnya. Aku Cuma berteman eon”kataku sambil menahan nangis.
Eunjung menatap ke arah lain sinis.
“Alah, dia itu cuma bohong jung”kata Soyeon sinis.
Semua murid di sini menatapku iba. Mereka ingin menolong, tapi
apa daya. Eunjung itu bersifat keras dan tidak mau mengalah. “Heh! Aku sudah
mengancammu beberapa kali. Tapi, kamu itu keras kepala ya. Apa perlu aku
memakai kekerasan!”tanyanya marah.
Aku menggelengkan kepalaku takut. “Serius eon. Aku tidak punya
hubungan apa-apa sama Soo Hyun oppa”jawabku gemetar.
“Pembohong!!”bentak Eunjung sambil melayangkan tangannya ke atas.
Saat tangannya mau mendarat ke pipiku dengan maksud menampar. Dan aku siap
untuk di tampar, akupun menutup mataku takut.
Tapi, sudah beberapa menit. Tidak ada tamparan di pipiku. Aku
membuka mataku. Aku terkejut, saat Daehyun menahan dan mencengkeram lengan
Eunjung kuat. Wajahnya terlihat marah pada Eunjung. “Apa kamu tidak punya
telinga. Dia sudah menjelaskan bahwa dia tidak punya hubungan apa-apa dengan
pacarmu. Apa kupingmu di taruh di dengkul, hah?”tanya Daehyun sinis.
Semua menatap Daehyun kagum dan takjub. Eunjung menatap Daehyun
kaget dan membelalakan matanya. Mungkin dia gak percaya, ada pria setampan
Daehyun membelaku. Eunjung menghempaskan tangan Daehyun kasar dan melepas
cengkeraman dia dari kerah bajuku. Aku menarik nafasku dan menghembuskannya
perlahan. Naeun dan Namjoo memegang tubuhku dan menatap Eunjung tidak suka.
Eunjung berdiri berhadapan dengan Daehyun.
“Memang kamu siapa? Bukan murid sekolah ini, berani sekali masuk
kelas sekolah ini. Hah?”tanya Eunjung sinis. Daehyun tersenyum sinis dan
tertawanya meremehkan Eunjung. Dan Jiyeon dan Hyomin yang memang memiliki
kerabat dengan Eunjung pun masuk ke kelas dan kaget menatap Daehyun berdiri
berhadapan dengan Eunjung. Ketua geng “T-ara” di sekolah ini.
“Aku dilaporkan oleh kedua teman Eunji bahwa pacarku di labrak
karena dia di tuduh merebut pacarmu. Wajar aku tidak terima, dan mana mungkin
pacarku berselingkuh dengan pacarmu, nona”jawab Daehyun sambil menatap Eunjung
tajam, lalu ia menatapku. Aku tercengang mendengarnya, dia barusan bilang apa.
Pacar? Ya Tuhan. Naeun dan Namjoo memegang tanganku sambil tersenyum bangga
padaku.
Eunjung terlihat kaget dan menatapku marah. Aku menunduk takut. “Kali
ini kau aman. Kalau aku lihat kamu dekati Soohyun lagi, awas kamu”ancam Eunjung
sambil pergi meninggalkan kelas. Semua murid menyerukan Eunjung saat keluar.
Daehyun menghampiriku dan menarik tanganku. “Ayo, pulang. Aku capek dan lelah
menunggumu”ajaknya kesal. Akupun mengikuti langkahnya dan membiarkan Daehyun
menarik tanganku.
Dia mencengkeram tanganku dengan kuat. “Daehyun”panggilku. Dia
hanya diam dan tidak membalas panggilanku. Aku hanya terdiam. “Aku ngomong
seperti itu bukan apa-apa. Tapi, aku tidak mau kau dalam bahaya. Kami masih
membutuhkanmu”katanya. Aku menghembuskan nafasku kesal. Dia menolongku Cuma terpaksa.
“Manusia bumi memang aneh dan tidak berprikemanusiaan sama sekali”rutuknya.
“Apa maksudnya?”tanyaku kesal. Enak saja dia ngomong seperti itu.
Dia melepaskan tanganku saat sudah jauh dari sekolah. “Kau tanya
apa maksudnya?”tanyanya balik. Aku mengangguk. “Yang pertama, wanita tadi.
Memperlakukanmu seperti dia paling berkuasa di bumi. Yang kedua, kalian
memperkerjakan seorang bapak yang sudah tua sendirian di sekolah kalian.
Manusia macam apa kalian?”tanyanya marah. Aku terkejut dan menatap Daehyun.
Aku menghembuskan nafasku. “Yang pertama, dia memang paling kaya
di sekolah. Dan aku Cuma murid beasiswa. Yang kedua, di bumi ini. Mencari uang
itu susah. Bapak itu bekerja sudah lama di sekolah itu. Awalnya, dia sudah
ditawarkan oleh pihak sekolah untuk mencari bantuan untuknya. Tapi, bapak itu
sendiri menolak”jawabku sambil menatap Daehyun kesal.
“Tetap saja, tidak berprikemanusiaan”kata Daehyun.
“Terserah” kataku sambil mendahului Daehyun.
“Ya! Tidak sopan, tungguin aku”katanya sambil menyusulku jalan.
Kim Himchan~
Aku berjalan sendirian tanpa ditemanin oleh siapapun. Pikiranku,
kalau nyasar. Pasti akan nemuin sendiri jalan pulang. Aku melihat sekelilingku.
Banyak toko-toko yang terlihat asing padaku. Ada rumah yang dipenuhi gambar
makanan yang lezat. Ada toko besar dengan isinya penuh macam-macam barang. Dan
dikunjungi orang banyak, dimana orang-orang membawa beberapa kantong besar. Ada
toko yang hmm isinya penuh bunga.
Aku tertarik dengan toko itu, dan berjalan menuju toko bunga itu.
Saat membuka pintu, aku terkejut ada bunyi bel yang mengatakan “Selamat datang”.
Itu suara wanita. Suaranya lembut sekali. Tapi, tetap saja horror. Saat sedang
melihat-lihat bunga itu. Tiba-tiba, aku menemukan bunga yang sama persis dengan
bunga-bunga di planet mato.
Aku menghampirinya dan menyentuhnya. Bahkan, aku menghirup bau
bunganya. “Fisiknya hampir mirip. Tapi, baunya beda”kataku lirih.
“itu adalah bunga sedap malam”kata seorang wanita tiba-tiba. Aku
terkejut dan menoleh. Aku tercengang melihat wanita cantik seperti bidadari
jatuh dari surga. Kecantikannya melebihi ratu Hyosung. Wanita itu menghampiriku
dan melambaikan tangannya di depan wajahku.
Aku terkesiap dan mencoba sadarkan diri.
“Bunga sedap malam?”tanyaku bingung. Dia tersenyum dan
menghampiri bunga tersebut. Namanya aneh.
“Iya. Dia memang tidak wangi saat siang hari. Dia akan wangi di
saat malam hari”jawabnya lembut. Aku membulatkan bibirku mengerti. Wanita itu
menyentuh bunga itu sambil tersenyum. Akupun berdiri di sampingnya.
“Kamu terlihat menyukai bunga. Apa ini milikmu?”tanyaku.
Dia mengangguk membenarkannya tanpa berhenti menatap bunga itu. “Aku
juga. Aku banyak bunga-bunga yang aku tanam”kataku. Dia tertawa kecil.
“Kau menyukai bunga. Tapi, tidak tahu ini bunga apa?”tanyanya
sambil tertawa.
Akupun ikut tertawa. “Hanya bunga tertentu yang aku tahu”jawabku
malu.
Dia mengangguk mengerti.
“Aku cuma mau melihat-lihat saja. Awalnya cuma jalan-jalan,
karena ini pertama kali aku di korea. Tapi, melihat toko bunga. Tertarik, eh
malah gak bawa uang”kataku sambil meringis kecil.
“Tidak apa-apa. Datang saja kapanpun kamu mau. Oh iya, aku Park
Chorong”katanya memperkenalkan diri. Aku menatapnya dan tersenyum. “Kim Himchan”kataku
ikut memperkenalkan diri.
Dia tersenyum manis padaku dan kami memulai bicara satu sama
lain.
Yoo Youngjae~
Aku bermain game bersama Zelo. Entah ini permainan macam apa.
Yang jelas, orang-orang di tv itu menendang benda berbentuk bolah sehingga
masuk ke sebuah persegi panjang di ujung lapangan.
Terkadang, Zelo histeris karena dia kalah denganku. Permainan di
bumi benar-benar mengasyikkan. Aku melirik sekilas Yongguk yang masih serius
mencari diamond melalui komputer. Dia sudah di ajarkan oleh Eunji dari pagi
tadi. Sampai sekarang, Yongguk masih fokus di depan komputer.
Dan yang pasti dia belum menyadari, Himchan belum pulang. “Hyung,
sudahlah. Istirahat saja dulu”pinta Jongup yang gak tega pada Yongguk. Aku dan
Zelo berhenti lalu menghampiri Yongguk. “Memang belum ketemu?”tanyaku.
Yongguk mengangguk. “Sudahlah, hyung. Nanti saja. Kita tunggu
Eunji pulang”perintah Zelo.
“Nanti saja, aku nemuin satu video yang seru. Durasinya 1 jam”kata
Yongguk serius.
“Memang video apaan?”tanyaku bingung.
“Molla. Aku sih nemuin di komputer ini, saat aku otak-atik.
Nonton deh seru”jawab Yongguk.
Akupun ikut menonton video itu. Aku membelalakan mataku kaget. “Jongup!
Zelo! Tutup mata kalian!”perintahku segera. Jongup dan Zelo menurut walau
mereka terlihat bingung. ‘Hyung itu! Itu video jooorrooook hyuuung!!! Jangan di
tonton! Matikan!”perintahku marah. Yongguk tercengang.
“Aku tahu jae”katanya enteng tanpa melepas dari layar monitor.
“Hyung matikan atau aku laporkan kepada Ratu Hyosung”ancamku.
Yongguk menatapku tajam.
“Kami pulang”Seru Eunji dan Daehyun.
Aku menatap Eunji tajam. Jongup dan Zelo menoleh sambil membuka
matanya.
“Kalian sedang apa?”tanya Eunji heran.
‘Eunji-ah, kau perempuan tapi punya video 17+ keatas ya?”tanya
Youngjae. Eunji membelalakan matanya terkejut. Dia berlari dan mematikan
komputernya. ‘Siapa yang suruh bongkar-bongkar isi komputerku, Yongguk?”tanya
Eunji marah.
“Aku penasaran eunji-ah”jawab Yongguk enteng. Eunji menghela
nafas lega. “Lain kali jangan bongkar-bongkar tanpa sepengetahuanku”kataku.
Yongguk mengangguk.
“Mana Himchan hyung?”tanya Daehyun.
“Tadi dia jalan-jalan”jawab Jongup.
Eunji terkejut dan menatap Jongup. “Sampai sekarang belum pulang”kata
Zelo melanjutkan. Jongup mengangguk setuju.
“Dia pasti nyasar. Dia belum tahu tentang korea, berani sekali
keluar seorang diri”katanya kesal sambil berjalan keluar rumah lagi. Saat di
ambang pintu, ia menoleh kembali dan memberikan death glarenya pada Yongguk. “Jangan
bongkar-bongkar lagi”lanjutnya. Yongguk mengangguk dan merinding. Eunji pergi
begitu saja. Daehyun terlihat ingin menyusul.
Satu jam kemudian, kami menunggu Eunji pulang. Kami sudah
benar-benar kelaparan. “Eunji belum pulang. Himchan hyung kemana?”tanya Zelo
gelisah. Aku menepuk pundaknya untuk bersabar. Tidak lama, terdengar suara
ketukan pintu. Jongup dengan semangat membuka pintu.
Jongup terlihat terkejut, bahwa yang datang bukanlah mereka
tunggu. Tapi seorang wanita imut, cantik dan badannya semok. Wanita itu juga
terlihat terkejut melihat banyak pria di rumah Eunji. “Kalian siapa?”tanya
wanita itu.
“Kami.. Teman Eunji dari Busan”jawabku bohong. Wanita itu
mengangguk. “Aku Yoon Bomi”katanya memperkenalkan diri sambil membungkuk.
“Aku Yoo Youngjae”kataku sambil membalas membungkuk.
Yang lain ikut memperkenalkan diri juga. “Aku kesini, bawa
makanan yang banyak. Soalnya, Eunji gak bisa masak. Aku saudara jauh Eunji”katanya
menyebutkan alasannya kenapa datang kerumah Eunji.
“Wah kebetulan, kami juga sangat lapar. Eunji sedang keluar.
Mungkin saat lama. Bolehkah itu buat kami?”pinta Daehyun. Bomi membelalakan
matanya dan tersenyum manis. Dia mengangguk dan masuk ke rumah Eunji sambil
melepaskan sandalnya. “Kita makan sama-sama ya. Aku ke dapur sebentar”katanya.
Manis bagiku.
Jung Eunji~
Aku menarik tangan Himchan kesal. Bisa-bisanya, dia ngobrol sama
tukang bunga berjam-jam. Mereka benar-benar merepotkanku. Saat sudah sampai di
rumah, aku melihat pintu rumahku terbuka. Ah iya, aku lupa menutup pintunya.
Tapi, mereka sudah aku ajarin saat aku pergi, mereka harus menutup pintu.
Apapun kondisinya seperti apa.
Akupun menyuruh Himchan masuk terlebih dulu. Aku melihat ada
sepatu Bomi di sini. Apakah ada Bomi?
Dengan cepat, aku masuk ke dalam rumah. Dan aku melihat Bomi
sedang makan bersama 5 pria di ruang tamuku. Aku menghela nafas dan mengusap
wajahku. Himchan dengan enteng duduk di sela-sela antara Daehyun dan Yongguk.
“Anyeong Eunji, kamu kemana aja?”tanya Bomi sambil berdiri.
“Dari keluar sebentar cari kucing yang sedang nyasar di toko
bunga milik wanita cantik”jawabku asal.
Himchan terbatuk sehingga makanan yang ia makan hampir terkeluar.
Yongguk menepuk punggungnya pelan. “Itu kamu, hyung?”tanya Youngjae. Himchan
mengangguk.
“Ayo, makan. Pasti belum makan kan?”ajak Bomi.
Aku menggeleng. “Aku lelah bom, kalian saja”tolakku sambil
meninggalkan mereka.
“Ada apa dengannya?”tanya Bomi dalam hati.
Daehyun berdiri dan menyusulku masuk kamar.
Aku menatapnya kesal. “Aku lelah Daehyun-ah”kataku.
“Karena tadi siang?”tanyanya. Aku menggelengkan kepalaku. Daehyun
memiringkan kepalanya sambil mengernyitkan dahinya. “Aku nggak tahu. Badanku
mulai tidak enak”lanjutku sambil duduk di ranjangku. Aku memijat dahiku yang
sedikit sakit.
Daehyun menghampiriku dan jongkok di depanku. Aku terkejut
menatapnya. Ia membantuku membuka sepatu sekolahku. “Mandilah sebelum tidur.
Biar lebih segar. Kami akan menyisakan makanan buatmu”katanya sambil melepaskan
sepatuku. Aku mengangguk sambil tersenyum.
***
==> Maaf kalau ini lebih banyak Daehyun-Eunji u,u
Soalnya, memang mereka lebih diutamakan, meski yang lain juga tokoh utama. Maklum, aku Jung Busan Couple *0*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar