Jumat, 28 Februari 2014

[FF] Diamond Episode 2



Diamond
Main cast:
-          All Member B.A.P
Bang Yongguk as Shi Shi Mato
Kim Him Chan As Tats Mato
Jung Daehyun As Ke Ke Mato
Yoo Youngjae As Joko Mato
Moon Jongup As Dada Mato
Choi Zelo As Toto Mato
-          All Member A-Pink
Other Cast:
-          Jeon Hyosung
-          Jung Ilhoon
Genre: Fantasi, Thriller and Romantis
Length: Series
Rated : T
***

Beberapa jam kemudian~

Aku menunggu Eunji di lapangan basket. Entah apa yang aku lakuin disini. Sebenarnya, aku bosan. Tapi, aku ingin melihat bagaimana manusia mencari ilmu seperti apa yang dikatakan oleh Eunji. Di sini, aku bisa melihat, seorang bapak bekerja membersihkan seluruh sekolah ini sendiri. Aku berpikir, kenapa dia diperkerjakan seorang sendiri. Maka, umurnya juga gak pantas bekerja serabutan seorang diri. DImana perikemanusiaan manusia bumi. Benar-benar kejam mereka. 

Tiba-tiba datang seorang wanita cantik dan menepuk pundakku. “Anyeong, ehem. Tunggu siapa disini?”tanya gadis itu. Aku menatapnya dan menjawab “Menunggu Eunji”jawabku enteng. Wanita itu terlihat bingung tapi terlihat tidak menyukainya. “Jung Eunji?”tanyanya lagi. Aku mengangguk sambil menatap bapak yang merapikan rumput di sekitar lapangan bola basket. 

“Apa bapak itu selalu bekerja seperti itu sendiri?”tanyaku. Wanita itu menoleh ke arah yang aku maksud dan ia mengangguk. Aku jadi merasa iba. Saat aku ingin menolong. Gadis itu menahan lenganku untuk pergi. “Namaku Park Jiyeon. Kamu?”katanya memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya. Aku hanya melihat tangannya yang lumayan lentik jari-jarinya. 

“Namaku Jung Daehyun. Mana Jung Eunji?”tanyaku balik.

Wanita itu mendengus kesal. “Eunji belum keluar. Dia sedang ada piket. Kenapa tanya Eunji?”jawabnya kesal. 

“Karena dia temanku”kataku sedikit kesal.

“Teman? Kalau iya, kenapa kamu rela menunggu dia berjam-jema?”tanya teman Jiyeon, Hyomin. Jiyeon mengangguk setuju. 

“Apa ini terlihat urusan kalian?”tanyaku sinis.

Jiyeon berdiri dan menatapku tajam “Kami bertanya baik-baik, jawabnya biasa aja dong”katanya kesal smabil pergi.

Aneh, mereka yang nyolot duluan, aku pula yang di salahin. Manusia bumi benar-benar mengerikan. Aku menggelengkan kepalaku. 

“Itu Daehyun oppa kan?”tanya seorang wanita lain yang jauh jaraknya denganku.

“Iya. Ayo kita samperin, kita harus meminta bantuannya”jawab temannya.

“Daehyun oppa!”panggil wanita itu.

Aku menoleh. Naeun. Ada apa dengannya. Kenapa terlihat panik. 

Aku berdiri dan membungkuk pada mereka. “Naeun? Namjoo? Mana Eunji?”tanyaku.

Naeun menarik tanganku terburu-buru. “Ada apa?”tanyaku bingung.

“Eunji dilabrak sama Eunjung eonnie”jawab Namjoo.

Aku terkejut. “Kenapa bisa?”

“Dia dituduh, merebut pacar Eunjung eonnie”jawab Naeun.

Aku benar-benar terkejut. Tanpa kusadari, aku menarik tanganku dan segera berlari.

Jung Eunji~

Aku terdorong sehingga menabrak dinding kelas. Sapu yang kupegang terjatuh ke lantai. “Kamu pikir, kamu itu cantik! Hah!! Ngaca dong! Bisa-bisanya ya kamu rebut Soo Hyun pacarku!”bentaknya sambil menarik kerah bajuku. Aku terkejut bukan main. Aku memegang lengannya untuk memintanya melepaskan tangannya dari kerahku.

“Demi apapun eon, aku tidak bermaksud begitu. Aku sama sekali tidak merebutnya. Aku Cuma berteman eon”kataku sambil menahan nangis.
Eunjung menatap ke arah lain sinis. 

“Alah, dia itu cuma bohong jung”kata Soyeon sinis. 

Semua murid di sini menatapku iba. Mereka ingin menolong, tapi apa daya. Eunjung itu bersifat keras dan tidak mau mengalah. “Heh! Aku sudah mengancammu beberapa kali. Tapi, kamu itu keras kepala ya. Apa perlu aku memakai kekerasan!”tanyanya marah.

Aku menggelengkan kepalaku takut. “Serius eon. Aku tidak punya hubungan apa-apa sama Soo Hyun oppa”jawabku gemetar.

“Pembohong!!”bentak Eunjung sambil melayangkan tangannya ke atas. Saat tangannya mau mendarat ke pipiku dengan maksud menampar. Dan aku siap untuk di tampar, akupun menutup mataku takut. 

Tapi, sudah beberapa menit. Tidak ada tamparan di pipiku. Aku membuka mataku. Aku terkejut, saat Daehyun menahan dan mencengkeram lengan Eunjung kuat. Wajahnya terlihat marah pada Eunjung. “Apa kamu tidak punya telinga. Dia sudah menjelaskan bahwa dia tidak punya hubungan apa-apa dengan pacarmu. Apa kupingmu di taruh di dengkul, hah?”tanya Daehyun sinis. 

Semua menatap Daehyun kagum dan takjub. Eunjung menatap Daehyun kaget dan membelalakan matanya. Mungkin dia gak percaya, ada pria setampan Daehyun membelaku. Eunjung menghempaskan tangan Daehyun kasar dan melepas cengkeraman dia dari kerah bajuku. Aku menarik nafasku dan menghembuskannya perlahan. Naeun dan Namjoo memegang tubuhku dan menatap Eunjung tidak suka. Eunjung berdiri berhadapan dengan Daehyun.

“Memang kamu siapa? Bukan murid sekolah ini, berani sekali masuk kelas sekolah ini. Hah?”tanya Eunjung sinis. Daehyun tersenyum sinis dan tertawanya meremehkan Eunjung. Dan Jiyeon dan Hyomin yang memang memiliki kerabat dengan Eunjung pun masuk ke kelas dan kaget menatap Daehyun berdiri berhadapan dengan Eunjung. Ketua geng “T-ara” di sekolah ini.

“Aku dilaporkan oleh kedua teman Eunji bahwa pacarku di labrak karena dia di tuduh merebut pacarmu. Wajar aku tidak terima, dan mana mungkin pacarku berselingkuh dengan pacarmu, nona”jawab Daehyun sambil menatap Eunjung tajam, lalu ia menatapku. Aku tercengang mendengarnya, dia barusan bilang apa. Pacar? Ya Tuhan. Naeun dan Namjoo memegang tanganku sambil tersenyum bangga padaku.

Eunjung terlihat kaget dan menatapku marah. Aku menunduk takut. “Kali ini kau aman. Kalau aku lihat kamu dekati Soohyun lagi, awas kamu”ancam Eunjung sambil pergi meninggalkan kelas. Semua murid menyerukan Eunjung saat keluar. Daehyun menghampiriku dan menarik tanganku. “Ayo, pulang. Aku capek dan lelah menunggumu”ajaknya kesal. Akupun mengikuti langkahnya dan membiarkan Daehyun menarik tanganku.

Dia mencengkeram tanganku dengan kuat. “Daehyun”panggilku. Dia hanya diam dan tidak membalas panggilanku. Aku hanya terdiam. “Aku ngomong seperti itu bukan apa-apa. Tapi, aku tidak mau kau dalam bahaya. Kami masih membutuhkanmu”katanya. Aku menghembuskan nafasku kesal. Dia menolongku Cuma terpaksa. 

“Manusia bumi memang aneh dan tidak berprikemanusiaan sama sekali”rutuknya.
 
“Apa maksudnya?”tanyaku kesal. Enak saja dia ngomong seperti itu. 

Dia melepaskan tanganku saat sudah jauh dari sekolah. “Kau tanya apa maksudnya?”tanyanya balik. Aku mengangguk. “Yang pertama, wanita tadi. Memperlakukanmu seperti dia paling berkuasa di bumi. Yang kedua, kalian memperkerjakan seorang bapak yang sudah tua sendirian di sekolah kalian. Manusia macam apa kalian?”tanyanya marah. Aku terkejut dan menatap Daehyun. 

Aku menghembuskan nafasku. “Yang pertama, dia memang paling kaya di sekolah. Dan aku Cuma murid beasiswa. Yang kedua, di bumi ini. Mencari uang itu susah. Bapak itu bekerja sudah lama di sekolah itu. Awalnya, dia sudah ditawarkan oleh pihak sekolah untuk mencari bantuan untuknya. Tapi, bapak itu sendiri menolak”jawabku sambil menatap Daehyun kesal. 

“Tetap saja, tidak berprikemanusiaan”kata Daehyun.

“Terserah” kataku sambil mendahului Daehyun.

“Ya! Tidak sopan, tungguin aku”katanya sambil menyusulku jalan.

Kim Himchan~

Aku berjalan sendirian tanpa ditemanin oleh siapapun. Pikiranku, kalau nyasar. Pasti akan nemuin sendiri jalan pulang. Aku melihat sekelilingku. Banyak toko-toko yang terlihat asing padaku. Ada rumah yang dipenuhi gambar makanan yang lezat. Ada toko besar dengan isinya penuh macam-macam barang. Dan dikunjungi orang banyak, dimana orang-orang membawa beberapa kantong besar. Ada toko yang hmm isinya penuh bunga.

Aku tertarik dengan toko itu, dan berjalan menuju toko bunga itu. Saat membuka pintu, aku terkejut ada bunyi bel yang mengatakan “Selamat datang”. Itu suara wanita. Suaranya lembut sekali. Tapi, tetap saja horror. Saat sedang melihat-lihat bunga itu. Tiba-tiba, aku menemukan bunga yang sama persis dengan bunga-bunga di planet mato. 

Aku menghampirinya dan menyentuhnya. Bahkan, aku menghirup bau bunganya. “Fisiknya hampir mirip. Tapi, baunya beda”kataku lirih. 

“itu adalah bunga sedap malam”kata seorang wanita tiba-tiba. Aku terkejut dan menoleh. Aku tercengang melihat wanita cantik seperti bidadari jatuh dari surga. Kecantikannya melebihi ratu Hyosung. Wanita itu menghampiriku dan melambaikan tangannya di depan wajahku.  Aku terkesiap dan mencoba sadarkan diri.

“Bunga sedap malam?”tanyaku bingung. Dia tersenyum dan menghampiri bunga tersebut. Namanya aneh.

“Iya. Dia memang tidak wangi saat siang hari. Dia akan wangi di saat malam hari”jawabnya lembut. Aku membulatkan bibirku mengerti. Wanita itu menyentuh bunga itu sambil tersenyum. Akupun berdiri di sampingnya.

“Kamu terlihat menyukai bunga. Apa ini milikmu?”tanyaku.

Dia mengangguk membenarkannya tanpa berhenti menatap bunga itu. “Aku juga. Aku banyak bunga-bunga yang aku tanam”kataku. Dia tertawa kecil.

“Kau menyukai bunga. Tapi, tidak tahu ini bunga apa?”tanyanya sambil tertawa. 

Akupun ikut tertawa. “Hanya bunga tertentu yang aku tahu”jawabku malu.

Dia mengangguk mengerti. 

“Aku cuma mau melihat-lihat saja. Awalnya cuma jalan-jalan, karena ini pertama kali aku di korea. Tapi, melihat toko bunga. Tertarik, eh malah gak bawa uang”kataku sambil meringis kecil. 

“Tidak apa-apa. Datang saja kapanpun kamu mau. Oh iya, aku Park Chorong”katanya memperkenalkan diri. Aku menatapnya dan tersenyum. “Kim Himchan”kataku ikut memperkenalkan diri.

Dia tersenyum manis padaku dan kami memulai bicara satu sama lain.

Yoo Youngjae~

Aku bermain game bersama Zelo. Entah ini permainan macam apa. Yang jelas, orang-orang di tv itu menendang benda berbentuk bolah sehingga masuk ke sebuah persegi panjang di ujung lapangan. 

Terkadang, Zelo histeris karena dia kalah denganku. Permainan di bumi benar-benar mengasyikkan. Aku melirik sekilas Yongguk yang masih serius mencari diamond melalui komputer. Dia sudah di ajarkan oleh Eunji dari pagi tadi. Sampai sekarang, Yongguk masih fokus di depan komputer. 

Dan yang pasti dia belum menyadari, Himchan belum pulang. “Hyung, sudahlah. Istirahat saja dulu”pinta Jongup yang gak tega pada Yongguk. Aku dan Zelo berhenti lalu menghampiri Yongguk. “Memang belum ketemu?”tanyaku.

Yongguk mengangguk. “Sudahlah, hyung. Nanti saja. Kita tunggu Eunji pulang”perintah Zelo.

“Nanti saja, aku nemuin satu video yang seru. Durasinya 1 jam”kata Yongguk serius.

“Memang video apaan?”tanyaku bingung.

“Molla. Aku sih nemuin di komputer ini, saat aku otak-atik. Nonton deh seru”jawab Yongguk.

Akupun ikut menonton video itu. Aku membelalakan mataku kaget. “Jongup! Zelo! Tutup mata kalian!”perintahku segera. Jongup dan Zelo menurut walau mereka terlihat bingung. ‘Hyung itu! Itu video jooorrooook hyuuung!!! Jangan di tonton! Matikan!”perintahku marah. Yongguk tercengang.

“Aku tahu jae”katanya enteng tanpa melepas dari layar monitor.

“Hyung matikan atau aku laporkan kepada Ratu Hyosung”ancamku. Yongguk menatapku tajam. 

“Kami pulang”Seru Eunji dan Daehyun.

Aku menatap Eunji tajam. Jongup dan Zelo menoleh sambil membuka matanya. 

“Kalian sedang apa?”tanya Eunji heran.

‘Eunji-ah, kau perempuan tapi punya video 17+ keatas ya?”tanya Youngjae. Eunji membelalakan matanya terkejut. Dia berlari dan mematikan komputernya. ‘Siapa yang suruh bongkar-bongkar isi komputerku, Yongguk?”tanya Eunji marah.

“Aku penasaran eunji-ah”jawab Yongguk enteng. Eunji menghela nafas lega. “Lain kali jangan bongkar-bongkar tanpa sepengetahuanku”kataku. Yongguk mengangguk.

“Mana Himchan hyung?”tanya Daehyun.

“Tadi dia jalan-jalan”jawab Jongup.

Eunji terkejut dan menatap Jongup. “Sampai sekarang belum pulang”kata Zelo melanjutkan. Jongup mengangguk setuju. 

“Dia pasti nyasar. Dia belum tahu tentang korea, berani sekali keluar seorang diri”katanya kesal sambil berjalan keluar rumah lagi. Saat di ambang pintu, ia menoleh kembali dan memberikan death glarenya pada Yongguk. “Jangan bongkar-bongkar lagi”lanjutnya. Yongguk mengangguk dan merinding. Eunji pergi begitu saja. Daehyun terlihat ingin menyusul.

Satu jam kemudian, kami menunggu Eunji pulang. Kami sudah benar-benar kelaparan. “Eunji belum pulang. Himchan hyung kemana?”tanya Zelo gelisah. Aku menepuk pundaknya untuk bersabar. Tidak lama, terdengar suara ketukan pintu. Jongup dengan semangat membuka pintu. 

Jongup terlihat terkejut, bahwa yang datang bukanlah mereka tunggu. Tapi seorang wanita imut, cantik dan badannya semok. Wanita itu juga terlihat terkejut melihat banyak pria di rumah Eunji. “Kalian siapa?”tanya wanita itu.

“Kami.. Teman Eunji dari Busan”jawabku bohong. Wanita itu mengangguk. “Aku Yoon Bomi”katanya memperkenalkan diri sambil membungkuk. 

“Aku Yoo Youngjae”kataku sambil membalas membungkuk.

Yang lain ikut memperkenalkan diri juga. “Aku kesini, bawa makanan yang banyak. Soalnya, Eunji gak bisa masak. Aku saudara jauh Eunji”katanya menyebutkan alasannya kenapa datang kerumah Eunji. 

“Wah kebetulan, kami juga sangat lapar. Eunji sedang keluar. Mungkin saat lama. Bolehkah itu buat kami?”pinta Daehyun. Bomi membelalakan matanya dan tersenyum manis. Dia mengangguk dan masuk ke rumah Eunji sambil melepaskan sandalnya. “Kita makan sama-sama ya. Aku ke dapur sebentar”katanya. Manis bagiku.

Jung Eunji~

Aku menarik tangan Himchan kesal. Bisa-bisanya, dia ngobrol sama tukang bunga berjam-jam. Mereka benar-benar merepotkanku. Saat sudah sampai di rumah, aku melihat pintu rumahku terbuka. Ah iya, aku lupa menutup pintunya. Tapi, mereka sudah aku ajarin saat aku pergi, mereka harus menutup pintu. Apapun kondisinya seperti apa. 

Akupun menyuruh Himchan masuk terlebih dulu. Aku melihat ada sepatu Bomi di sini. Apakah ada Bomi?

Dengan cepat, aku masuk ke dalam rumah. Dan aku melihat Bomi sedang makan bersama 5 pria di ruang tamuku. Aku menghela nafas dan mengusap wajahku. Himchan dengan enteng duduk di sela-sela antara Daehyun dan Yongguk.

“Anyeong Eunji, kamu kemana aja?”tanya Bomi sambil berdiri.

“Dari keluar sebentar cari kucing yang sedang nyasar di toko bunga milik wanita cantik”jawabku asal. 

Himchan terbatuk sehingga makanan yang ia makan hampir terkeluar. Yongguk menepuk punggungnya pelan. “Itu kamu, hyung?”tanya Youngjae. Himchan mengangguk.

“Ayo, makan. Pasti belum makan kan?”ajak Bomi.

Aku menggeleng. “Aku lelah bom, kalian saja”tolakku sambil meninggalkan mereka. 

“Ada apa dengannya?”tanya Bomi dalam hati.

Daehyun berdiri dan menyusulku masuk kamar.


Aku menatapnya kesal. “Aku lelah Daehyun-ah”kataku.

“Karena tadi siang?”tanyanya. Aku menggelengkan kepalaku. Daehyun memiringkan kepalanya sambil mengernyitkan dahinya. “Aku nggak tahu. Badanku mulai tidak enak”lanjutku sambil duduk di ranjangku. Aku memijat dahiku yang sedikit sakit.

Daehyun menghampiriku dan jongkok di depanku. Aku terkejut menatapnya. Ia membantuku membuka sepatu sekolahku. “Mandilah sebelum tidur. Biar lebih segar. Kami akan menyisakan makanan buatmu”katanya sambil melepaskan sepatuku. Aku mengangguk sambil tersenyum. 

***

==> Maaf kalau ini lebih banyak Daehyun-Eunji u,u
Soalnya, memang mereka lebih diutamakan, meski yang lain juga tokoh utama. Maklum, aku Jung Busan Couple *0*
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar